Danau Tamblingan terletak berdampingan dengan danau Buyan, dipisahkan
oleh hutan belantara sekitar 1 km, bahkan keduanya dihubungkan oleh
kanal kecil. Keduanya dikenal juga dengan danau kembar di Bali (twin
lake). Lokasinya bahkan juga berdekatan dengan danau Beratan Bedugul,
butuh sekitar 20 menit berkendaraan, seperti halnya Buyan dan Beratan,
Tamblingan juga terbentuk dari sebuah kaldera besar, berada pada
ketinggian 1.000 mdpl sehingga cenderung berhawa dingin, bahkan pada
pagi harinya kerap berkabut. Sumber airnya berasal dari air hujan dan
rembesan air hutan disekelilingnya.
Yang menjadi daya tarik utama tempat ini bukan hanya pesona alamnya,
namun juga karena banyaknya pura yang menyimpan sejarah dan perkembangan
peradaban dan kebudayaan Bali khususnya menyangkut pembentukan dan
perkembangan Desa Tamblingan.
Selain keindahan yang masih alami serta sejuknya udara anda juga bisa mengabadikan momen anda dengan berfoto dari atas danau tamblingan, yaitu dari desa muduk di tempat tempat yang sudah disediakan oleh penduduk sekitar.
Selain keindahan yang masih alami serta sejuknya udara anda juga bisa mengabadikan momen anda dengan berfoto dari atas danau tamblingan, yaitu dari desa muduk di tempat tempat yang sudah disediakan oleh penduduk sekitar.
Selain pagi hari, waktu yang bagus untuk berwisata ke danau
tamblingan ini adalah ketika musim penghujan. Karena pada saat musim
penghujan, air danau tamblingan ini akan naik sehingga membuat pura yang
ada di tepi danau tamblingan ini menjadi tenggelam dan seolah-olah
menjadikan pura ini mengapung di tengah danau tamblingan. Dengan
ditemani hawa dingin dan juga berkabut, ditambah lagi siluet sunrise
yang terpantul di permukaan danau tamblingan ini menjadikannya sangat
mengagumkan untuk dinikmati.